Malam larut semakin pekat
pintu kabut tertutup rapat
dan angin dingin seiring pengap
bersama hati yang tak mau lelap
Seribu malaikat telah kukirim
sampaikan pesan maaf
kepada dirimu yang memenjarakan kata
diam tak bicara
bisu tak menyapa
hanya mata yang nyalang menyimpan bara
Oh... sungguh tiada sanggup aku
sendiri memaku hati diatas salib dan peti mati
rasa sesal yang tak kunjung terbalas
tertutup kabut amarah dan bara emosi
Kenapa tak datang saja kau
koyak dadaku
cabut jantungku
lempar pada anjing disana
hingga terkapar aku
karena itu lebih baik
daripada kau diam membisu
BALI, 07 Mei 2011
02 : 27
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
malamnya campur gula kali ya
makanya bisa larut
hehe
Posting Komentar
Silakan bagi sahabat yang ingin berkomentar, memberi kritik, dan saran sebagai apresiasi dalam tulisan ini. Saya pribadi sangat menghargai dan menghormati apapun bentuk apresiasi yang sahabat berikan. Terima kasih!!