Spike vs Jambul

Januari 28, 2012

Beberapa minggu yang lalu saya memotong rambut dan mau bikin gaya rambut spike. itu loh gaya rambut seperti pemain-pemain bola. Sore-sore pulang dari kerja, saya langsung menuju tempat potong rambut yang sudah jadi langganan. Pas nyampe masih banyak orang yang nunggu giliran. akhirnya saya duduk-duduk sambil baca-baca surat kabar. ada anak kecl yang sedang dipotong rambutnya dan potongan rambutnya gaya spike. wah, dalam hati saya berkata, "Nah, ini nih yang aku mau!". saya masih menunggu beberapa orang sebelum datang giliran saya.

spike bekham.jpg
spike ala beckham


Setengah jam kemudian tiba giliran saya. Ditanya sama mas-mas tukang cukur, "Mau potongan rambut kayak gimana?" langsung saya jawab, "Potong gaya spike ya mas. seperti adik kecil yang tadi".

Sambil memasang kain penutup badan dan mengancingkannya di belakang tengkuk, mas-mas tukang cukur jawab, "sip, okelah!"

Lalu dimulailah ritual yang magis dan sangat sakral itu. kepala dan rambut saya dijamah, disemprot-semprot, diacak-acak, dipotong-potong, dan lalu dirapikan lagi. sedangkan saya selama ritual hanya duduk manis sambil menggut-manggut kerena ngantuk (inilah kenapa saya sangat suka saat-saat potong rambut. merasa nyaman sembari diselingi ngantuk. hehehehe...)

Dan setelah ritual tersebut selesai, woaalaa... potongan rambut gaya spike sudah nongkrong dengan manisnya di atas kepala saya. puas dengan ini saya pun pulang. tentunya setelah membayar ongkos potong rambut.

Sehari dua hari berlalu, saya masih bangga dengan potongan rambut bergaya spike ini. namun, memasuki hari kelima, beberapa teman ada yang nyeletuk bilang, saya seperti kakaktua dengan potongan rambut kayak gini. gara-garanya ada belahan di bagian spike-nya dan kelihatan seperti jambul kakatua. Jiaaahhh... tidak!

jambul kakatua.jpg
kayak jambul kakatua ini. ada belahan.

Dan kesalnya lagi, beberapa hari yang lalu, waktu baru bangun dan cuci muka, saya mejeng di depan kaca ruang tamu sambil benerin rambut. lalu tiba-tiba muncul emak dari belakang dan nyeletuk, "yah, nie anak! pagi-pagi sudah ngurusin jambul. sana sapu halaman dulu!". sepontan saya lihat lagi belahan di spike tersebut dan mendesah karena sadar rambut saya memang seperti jambul kakaktua. dalam hati saya ingin protes kepada emak dan bilang, "Mak, ini bukan jambul. ini potongan rambut gaya spike (walau kelihatannya lebih mirip jambul kakatua)."  T_T.

Artikel Terkait Dengan Kategori :



Share this article on :

0 comments:

Posting Komentar

Silakan bagi sahabat yang ingin berkomentar, memberi kritik, dan saran sebagai apresiasi dalam tulisan ini. Saya pribadi sangat menghargai dan menghormati apapun bentuk apresiasi yang sahabat berikan. Terima kasih!!

 
© Copyright 2009-2011 bliyanbayem All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.