Kecup

Januari 24, 2012

Bilamana hujan datang
aku selalu merasa tenang
ia selayak kekasih lama
yang hilang dan kembali pulang.
Padanya selalu kusandarkan
mimpi mimpi ku
sejuta gelak tawaku
serta desis tangisku.
Terkadang pula kutitipkan rindu.

Seperti halnya pagi ini
ia datang mengetuk pintu
kamarku. Kiranya dilihat
aku bermurung muka. Dan lalu
ia pun berkata, "Kenapa
pula kau tekuk muka seperti itu.
Ayo sini sandar padaku. Cerita.
Usah kau resah. Aku akan menemani
kau sehari ini. Esok dan lusa pula."

Tak sampai dipintanya aku dua kali
aku mendekat dan bersandar.
Di dadanya. Seketika pipi terasa hangat
dan aku pun berucap, "Oh, hujan!
Kekasihku. Berikan aku kecup mu
pada airmataku."




Dukuh Nempan,
pada minggu pertama bulan ini
Januari 2012

little girl in rain.jpg

Artikel Terkait Dengan Kategori :



Share this article on :

1 comments:

Rawins mengatakan...

bukan kecap ya..?

Posting Komentar

Silakan bagi sahabat yang ingin berkomentar, memberi kritik, dan saran sebagai apresiasi dalam tulisan ini. Saya pribadi sangat menghargai dan menghormati apapun bentuk apresiasi yang sahabat berikan. Terima kasih!!

 
© Copyright 2009-2011 bliyanbayem All Rights Reserved.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.